Menyusuri Detik Kehidupan Bersama Indra KH



Indra KH Pindah ke Wordpress



Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket


Indra KH pindah ke : indrakh.wordpress.com

Labels:


Paint Ball, Simulasi Tempur Pemicu Adrenalin

0 comments

"Ketika pandangan ini mulai menangkap gerakan lawan berpakaian loreng memakai body protektor hitam, sontak saja jari ini menekan picu. Dor ! Dor ! Dor ! Dor ! Entah berapa kali saya memuntahkan peluru cat ke sasaran. Salah seorang wasit kemudian berteriak : “Hit ! Hit ! Hit !,”

Minggu (11/3) pagi itu cuaca di atas kawasan Sindang reret 2, Cikole, Lembang, Kab Bandung sedikit mendung. Hujan rintik-rintik yang turun tak lama usai sang fajar menyingsing kian enggan untuk kita melepaskan selimut dan turun dari peraduan. Namun bayangan akan asyiknya aktivitas out door yang akan kami lakukan di sela-sela company meeting dan family gathering PT. Indocisc dan PT. Insan Infonesia membuat kondisi cuaca semacam itu tidak berpengaruh. Ya, setelah seharian mengikuti pertemuan tahunan perusahaan sehari sebelumnya, kegiatan out door menjadi sesuatu yang sangat dinanti.

Aktivitas kami Minggu pagi itu di awali dengan sepakbola dan dilanjutkan dengan sarapan pagi. Seusai menyantap bubur ayam dan nasi goreng kami pun bergegas menuju venue olahraga extrem Sindang Reret. Sarana yang dikelola oleh Kataji Out Bond ini memiliki berbagai wahana olahraga extrem seperti : Paint ball, hi- rope, flying fox, go kart, ….

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

"Sarapan pagi menjelang kegiatan outdoor"


Pukul 08.00 WIB, permainan simulasi tempur paint ball menjadi pilihan yang pertama. Berhubung jumlah kita lumayan banyak, sehingga tidak memungkinkan untuk dibagi menjadi dua kubu. Akhirnya wasit venue meminta kami untuk membagi kelompok menjadi tiga. Setelah semua peserta paint ball menggunakan seragam loreng, wasit kemudian meminta masing-masing komandan untuk ber “hom pim pah” guna menentukan dua tim mana yang akan berhadapan lebih dulu. Dua tim (Berperan sebagai teroris dan anti teroris) yang terpilih kemudian mendapatkan penjelasan dari wasit mengenai aturan permainan dan perlengkapan yang mesti digunakan : Goggle/masker, body protector, dan senjata tippman gun dengan peluru cat sebanyak 20 butir. Game simulasi perang ini dipimpin oleh 3 orang wasit : 1 wasit untuk mengendalikan permainan dan 1 wasit untuk masing-masing tim.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

"Kedua kubu bergaya sebelum pertempuran dimulai"


Setelah masing-masing melengkapi dirinya, wasit lalu meminta kami untuk memasuki arena simulasi perang berupa hutan buatan. Masing-masing kubu kemudian diberi waktu sejenak untuk menyusun strategi, lalu perang pun dimulai. Setiap orang sibuk bersembunyi, mengendap-ngendap membidik lawannya. Sambil sesekali merayap dan bersembunyi di balik seng, tong, ataupun masuk ke bunker, mata juga sibuk melirik ke kanan dan ke kiri, sambil jari telunjuk siap menembak lawan. Begitu yang saya rasakan. Ternyata susah juga mencari lawan memakai google masker. Pasalnya lensa masker yang mudah berembun karena hembusan nafas kita. Ketika pandangan ini mulai menangkap gerakan lawan berpakaian loreng memakai body protektor hitam, sontak saja jari ini menekan picu. Dor ! Dor ! Dor ! Dor ! Entah berapa kali saya memuntahkan peluru cat ke sasaran. Salah seorang wasit kemudian berteriak : “Hit ! Hit ! Hit !,” katanya. Seorang rekan kerja yang saat itu menjadi lawan kemudian berdiri seraya mengacungkan senjatanya ke atas sebagai tanda dia terkena. Ia pun kemudian meninggalkan arena pertempuran.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

"Selamat datang di medan peperangan"

Puihh, lega juga bisa melumpuhkan seorang lawan. Kian semangat saja untuk memburu lawan lainnya. Sasaran saya selanjutnya kali ini saya lihat sedang bersembunyi dalam sebuah bangunan yang desainnya mirip tempat prajurit menempatkan senjata otomatis yang kerap saya lihat dalam film-film perang semacam Band Of Brother, atau Enemy of The Gate. Sambil merayap saya menuju lokasi tersebut. Tampak sekelebat bayangan seseorang sedang membelakangi saya tengah mencari lawan ke arah lain. Kontan saja ini menjadi sasaran empuk. Saya bidik dia lalu saya tembak, Dor ! Dor ! Dor ! ”Hore kena lagi,” ujar saya dalam hati. Dua orang akhirnya berhasil saya lumpuhkan.

Saya pun merangsek semakin maju ke arah lawan. Saya lalu masuk ke dalam bunker yang berada tak jauh dari hadapan, niatnya untuk memudahkan mencari lawan yang lain. Benar saja dugaan saya karena setelah itu bisa melihat petempur kubu lawan di arah pukul 9. Dor ! Dor ! Dor ! senjata yang saya pegang memuntahkan peluru cat lagi. Terlampau percaya diri justru membuat saya kurang hati-hati. Tanpa saya sadari, seorang pemain lain dari kubu lawan ternyata sudah lama membidik saya dari arah pukul 12. Dor ! Dor ! Dor ! Kali ini giliran saya kena tembak. Sebuah peluru cat dengan diameter sekitar 6 milimeter berhasil mengenai tangan saya. Awalnya hanya terasa pegal, namun lama kelamaan darah mengucur dari tangan ini. Lumayan sakit juga ternyata. Karena kian nyeri, dengan terpaksa saya pun mengangkat senjata sebagai tanda menyerah.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

"Terluka terkena tembakan peluru cat (halah..:-))"

Kendati sangat melelahkan karena kita harus berlari, merayap dan terkadang meloncat, namun paint ball benar-benar game olahraga yang mengasyikan dan membuat ketagihan. Saya tidak kapok bermain simulasi tempur ini. Olah raga ini tak hanya menuntut kesiapan fisik, namun juga konsentrasi. Sedikit saja kita lengah maka akan menjadi sasaran empuk. Paint ball juga mampu memicu adrenalin. Rasa takut akan mulai kita rasakan sejak memasuki arena pertempuran. Ada rasa takut ditembak duluan oleh kubu lawan. Ditambah lagi rasa sakit tertembak peluru cat yang terus menghantui. Benar-benar olah raga yang lengkap.

Paint ball sendiri konon berasal dari Amerika dan dianggap sebagai olahraga extreme yang sangat populer dan telah dimainkan di hampir 100 negara di dunia. Mengikut sejarah, sebenarnya olahraga paintball bermula sejak dua dekade lalu di Amerika Serikat yang ketika itu dikenali sebagai National Survival Games (NSG). Demikian tulis Tea/Yuga dan Agus yang dimuat harian Waspada. Medan. Menurut National Sporting Goods Association (NSGA) dan National Profesional Paintball League (NPPL), paintball kini menduduki tempat ketiga olahraga extreme paling populer di Eropa dan Amerika Serikat.

Apakah Anda berminat mencobanya ? Dor ! Dor ! Dor !

Labels:


    Image hosting by Photobucket
    • Indra KH
    • Content Dev, IT Documentation
    • Bandoeng, Jawa Barat, Indonesia
    • My Profile!
    • Chat with Indra KH

RECENT POST

ARCHIVES

BLOGROLL

LINKS

BREAKFAST

Google



blog-indonesia

Indonesian Muslim 

Blogger

karyacipta





dukung persib



Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x