Menyusuri Detik Kehidupan Bersama Indra KH



Kembali ke Siliwangi Adalah Pilihan Bijak

1 comments

Keputusan Pengurus Persib yang akhirnya memilih kembali Stadion Siliwangi Bandung sebagai home ground ketimbang Stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung pada Minggu (17/12) malam lalu bagi saya cukup melegakan. Kenapa saya hanya meyebut cukup melegakan ? Karena yang sangat melegakan adalah jika Persib benar-benar memiliki stadion yang representatif di kota Bandung - minimal sekelas Jalak Harupat.


Ini adalah postingan kedua tentang sepakbola di blog ini. Kendati saya sudah relatif lama belum menonton lagi di stadion, namun sebagai orang Bandung sekaligus bobotoh, saya tetap memperhatikan perkembangan Maung Bandung. Belakangan, yang menarik untuk saya cermati adalah terkait pemilihan home ground bagi tim berjuluk Pangeran Biru ini.

Keputusan Pengurus Persib yang akhirnya memilih kembali Stadion Siliwangi Bandung sebagai home ground ketimbang Stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung pada Minggu (17/12) malam lalu bagi saya cukup melegakan. Kenapa saya hanya meyebut cukup melegakan ? Karena yang sangat melegakan adalah jika Persib benar-benar memiliki stadion yang representatif di kota Bandung - minimal sekelas Jalak Harupat.

Memang, bila melihat besarnya animo penonton saat ujicoba "derby" Persib vs Persikab, Minggu (17/12)sore, tidak bisa dipungkiri akan membuat panitia pelaksana (panpel) kian bertambah ketar-ketir dan kebingungan untuk menentukan lokasi home ground. Betapa tidak, dengan skuad barunya ini, bobotoh yang datang ke stadion dalam satu pertandingan kini bukan lagi berada di kisaran 20 ribu atau 25 ribu, namun sudah menyedot di angka 40 ribu hingga 50 ribu.

Tapi untung manajemen akhirnya memutuskan tetap menggunakan Stadion Siliwangi sebagai home ground. Dan ini saya anggap merupakan pilihan bijak, kendati opsi ini sifatnya boleh dibilang darurat. Karena ujung-ujungnya, solusi terbaik tetap saja Kota Bandung harus memiliki stadion baru yang berkapasitas besar.


Photobucket - Video and Image Hosting


Dari sisi kapasitas dan fasilitas, si Jalak Harupat memang lebih unggul dibanding Siliwangi. Namun akses jalan menuju ke sana ternyata menjadi permasalahan serius yang tidak mungkin dapat ditangani dalam jangka waktu sesaat. Pengalaman pertandingan hari Minggu lalu telah memberi bukti betapa seriusnya dampak dari permasalahan akses jalan tersebut.

Seperti dikutip HU. Pikiran Rakyat (18/12), usai pertandingan uji coba tersebut, bobotoh memacetkan hampir semua akses pulang dari Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kab. Bandung. Sepeda motor dan mobil konvoi bobotoh terjebak kemacetan parah lebih dari tiga jam, terutama di Jln. Terusan Kopo, depan Kompleks Margahayu Permai.

Bus rombongan Persib pun tidak luput dari kemacetan. Perjalanan dari stadion menuju mess di Jln. Bali Bandung harus ditempuh sekira 3 jam. Padahal, bus mendapat kawalan empat kendaraan keamanan.

Melihat fakta di atas tentu sulit membayangkan bagaimana kondisi yang akan terjadi pada pertandingan liga yang sesungguhnya. Sudah dapat dipastikan faktor keamanan bagi rumah penduduk dan tempat usaha masyarakat yang dilewati bobotoh, maupun tim lawan menjadi lebih beresiko.

Namun dengan memilih kembali ke Siliwangi, kini fokus manajemen akan lebih terarah. Faktor manajemen penonton-lah yang harus menjadi pekerjaan rumah utama. Semoga saja pihak terkait akan memiliki perencanaan yang matang terkait distribusi tiket yang mampu meminimalisir kasus percaloan dan tiket keriting. Penempatan big screen di wilayah sekitar stadion atau di beberapa lokasi strategis kota Bandung sepertinya juga efektif untuk memecah kerumunan massa di satu titik. Selain siaran langsung televisi yang tetap harus ada tentunya.

Sekarang kita tunggu saja langkah manajemen dan panpel Persib dalam menghadapi liga mendatang. Semoga bisa berlangsung sukses tanpa membuat Persib terkena sangsi. Dan solusi yang paling tepat untuk semua permasalah ini tetap saja bahwa Persib Bandung harus memiliki stadion sendiri yang lebih reperesentatif. "Jadi kapan atuh akan terlaksana, Pak Dada ?." Hidup Persib, !!!. ^-^


* picture courtessy of persib.wordpress.com

Labels:


Bikin galian kok di musim hujan ?

1 comments

Bahkan di beberapa lokasi, lubang lubang galian itu dibiarkan menganga begitu saja tanpa diberi penghalang atau dipasang garis kuning. Bila tidak hati-hati, bukan tidak mungkin para pejalan kaki atau pengguna kendaraan di malam hari terancam tercebur ke dalam lubang yang menjadi berisi air karena curahan hujan.


Memasuki Bulan Desember, intensitas hujan di kota Bandung cukup tinggi. Nyaris setiap hari, entah itu pagi ataupun sore hari kota kembang diguyur hujan lebat. Di saat musim penghujan datang, satu hal yang menjadi pemandangan rutin di sini adalah hadirnya banjir cileuncang sebagai akibat tidak lancarnya surface run off ke badan air penerima.

Banjir cileuncang ini kerap menyulitkan para pejalan kaki maupun pengendara mobil atau motor. Bahkan bila kita kurang piawai dalam mengatur kecepatan kendaraan, bisa jadi kendaraan kita mogok akibat terjebak genangan banjir.

Namun di musim penghujan kali ini para pejalan kaki maupun pengguna kendaraan tampaknya harus ekstra hati-hati. Pasalnya selain banjir cileuncang, ada juga ancaman lain yakni hadirnya proyek-proyek galian di beberapa sudut kota.

Galian kabel ataupun galian untuk kebutuhan lainnya telah menyebabkan jalan yang dilewati para pengendara menjadi tambah licin dan mengundang bahaya di saat musim hujan. Seperti yang terlihat di sekitar Jl. Cikutra dan proyek fiber optik PT Telkom di Jl. Raya Bandung Lembang – dekat seskowad.

Photobucket - Video and Image Hosting

Di beberapa lokasi, saya bahkan pernah melihat lubang lubang galian itu dibiarkan menganga begitu saja tanpa diberi penghalang atau dipasang garis kuning. Bila tidak hati-hati, bukan tidak mungkin para pejalan kaki atau pengguna kendaraan di malam hari terancam tercebur ke dalam lubang yang menjadi berisi air karena curahan hujan.

Entah kenapa, saya pun tidak mengerti mengapa dinas-dinas di pemkot/ pemkab ataupun perusahaan terkait itu memilih menjadwalkan proyek penggalian di musim hujan ? Apakah tidak bisa dijadwalkan saat musim kemarau ? Atau memang proyek itu dilakukan untuk menghabiskan anggaran di akhir tahun ?

Aaagh….tau ah gelap. Pertanyaan seperti itu tampaknya sama rumitnya dengan mencari jawaban dari pertanyaan ‘’Mengapa perbaikan jalan oleh Dinas Bina Marga kerap dilakukan di musim hujan’’ ? Bukankah umur jalan menjadi tidak akan lama, karena setelah diperbaiki kembali digerus air hujan ? Ayoo, TANYA KENAPA-TANYA KENAPA ?


*picture courtessy of Pikiran Rakyat

Labels:


Makan Seafood di Benhil Diiringi Live Musik

4 comments

“Mereka cukup apik saat memainkan lagu-lagu Reggae seperti Welcome to my Paradise-nya Steven & Coconuttreez. Begitupun saat membawakan lagu Killing me Softly yang pernah dipopulerkan Fugees.”


Pada hari Minggu (3/12) sore pekan lalu, saya, Yan dan Rois harus berangkat ke Jakarta, karena ada jadwal pertemuan dengan klien pada Senin pagi. Kami pun sepakat untuk makan malam di Rumah Makan (RM) Ibu Haji Ciganea, Purwakarta. Karena kita memilih jalur Cipularang, maka harus keluar pintu tol Jatiluhur terlebih dahulu untuk mencapai tujuan.

Namun sungguh sayang, sesampainya di sana kami terpaksa gigit jari karena ternyata RM tersebut tutup. Saat itu baru menyadari kalau hari itu adalah hari Minggu.

Akhirnya kami bertiga memutuskan untuk makan malam di Jakarta saja. Tempat makan yang kami pilih adalah Warung Sate Tegal di Kuningan Barat – dekat gedung Cyber. Namun lagi-lagi kami harus kecewa, karena warung sate itu pun sudah tutup.

Saya sebenarnya mengusulkan untuk makan sop kambing di Jl. Blora, tapi Yan memiliki usul lain. Ia mengajak kita untuk makan seafood di Bendungan Hilir (benhil). Akhirnya kami pun sepakat untuk makan di sana.


Photobucket - Video and Image Hosting


Sesampainya di Benhil, kami pun memilih untuk makan di warung seafood Santiga. Lokasinya pas di depan BCA Benhil, atau seberang RM padang Sederhana.

Bila Yan memilih Kepiting saus tiram dan jeruk panas untuk menu makan malam hari itu, sementara Rois yang kurang doyan ikan lebih memilih udang goreng tepung dan teh manis lemon tea. Adapun saya penasaran ingin mencoba menu udang goreng bakar saus tiram dan teh manis sebagai minuman pengiringnya.

Dari sisi rasa, seafood di Santiga ini lumayan enak, meski masih kalah dibanding Seafood di kawasan Cilaki atau Taman Sari, Bandung. Namun yang membuat saya merasa nyaman makan di Santiga adalah adanya sajian Live Musik untuk para konsumennya.

Pada malam itu saya melihat genre musiknya juga macam-macam, tidak tergantung pada satu aliran. Skill para pemainnya pun membuat saya kagum, terutama pada performa pemain bass yang malam itu berdandan mirip Krisyanto – vokalis Jamrud – yang memiliki ciri khas dengan kupluk hitamnya.

Mereka cukup apik saat memainkan lagu-lagu Reggae seperti Welcome to my Paradise-nya Steven & Coconuttreez. Begitupun saat membawakan lagu Killing me Softly yang pernah dipopulerkan Fugees. Mereka juga bahkan cukup piawai ketika mengiringi salah seorang pengunjung yang meminta lagu Jablay dari OST Mendadak Dangdut yang dipopulerkan Titi Kamal.

Anda tertarik untuk makan malam dengan menu seafood sambil menyaksikan live musik ? Tampaknya warung seafood Santiga layak menjadi pilihan Anda.

Labels:


Horee !!! Futsal Lagi !!!

2 comments

Photobucket - Video and Image Hosting
Setelah harus absen sekitar 4 bulan karena penyembuhan pasca operasi, akhirnya pada hari Sabtu (2/12) pukul 07.00 WIB saya bisa bermain futsal lagi bersama rekan-rekan indocisc dan beberapa mahasiswa Unpad. Saya masih ingat, terakhir bermain di futsal hall Parahyangan Plaza, Bandung itu pada 5 Agustus lalu, jadi lumayan lama juga.

Di sepuluh menit pertama kaki ini memang masih terasa kaku dan sangat hati-hati dalam berlari mengejar bola. Namun setelah itu, perlahan-lahan gerakan saya sudah mulai enak dan bisa mengikuti irama permainan.

Hingga menit ke-30 tim saya masih ketinggalam skor, 3 - 6. Namun akhirnya tim kami bisa juga menyamakan kedudukan, dan berbalik unggul 12 - 9. Alhamdulillah saya juga bisa menyumbang 3 gol, lumayan untuk yang baru bermain futsal lagi. ;))

Sungguh senang rasanya bisa kembali turun ke lapangan. Karena selain menyehatkan badan, olahraga ini juga bisa menambah keakraban diantara kami. Ayoo, siapa yang mau ikut main lagi Sabtu depan !!

* Picture Courtessy of : S-Paolo.Cocolog-nifty

Labels:


    Image hosting by Photobucket
    • Indra KH
    • Content Dev, IT Documentation
    • Bandoeng, Jawa Barat, Indonesia
    • My Profile!
    • Chat with Indra KH

RECENT POST

ARCHIVES

BLOGROLL

LINKS

BREAKFAST

Google



blog-indonesia

Indonesian Muslim 

Blogger

karyacipta





dukung persib



Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x